Nyetir Sambil Nelepon Memicu
21 Persen Kecelakaan
sumber gbr : www.dailymail.co.uk
Sekadar membalas pesan singkat sebentar saja, pasti akan baik-baik
saja, kok! Itulah anggapan umum yang dijadikan alasan para pengemudi
kendaraan bermotor saat mengecek ponselnya. Atau, menyetir sambil
memulas lipstik ke bibir sebelum sampai di tempat kerja, tentu sama
sekali tak bahaya karena sangat mudah dan cepat. Apakah kegiatan ini
juga sering Anda lakukan di sela mengemudi?
Padahal, menyetir adalah aktivitas yang membutuhkan perhatian penuh
untuk mengontrol kendaraan dan merespons hal-hal yang terjadi di jalan
raya. Menyetir, menyertakan koordinasi konstan dan kompleks antara tubuh
dan pikiran.
Sementara itu, gerakan-gerakan lain yang bisa mengurangi perhatian
Anda saat mengoperasikan kendaraan dengan aman, merupakan distraksi
alias gangguan saat mengendara yang bisa mengakibatkan
peristiwa-peristiwa tak diinginkan.
Tiga Keselarasan
Saat berkendaraan, ada tiga hal yang harus diselaraskan, yakni mata dengan kemampuannya menangkap visual, pikiran sebagai aspek kognitif, dan tangan yang termasuk kemampuan manual.
Saat berkendaraan, ada tiga hal yang harus diselaraskan, yakni mata dengan kemampuannya menangkap visual, pikiran sebagai aspek kognitif, dan tangan yang termasuk kemampuan manual.
Distraksi berupa menolehkan mata ke luar jalan, melepaskan fokus
tangan dari kemudi, atau melamun dan memikirkan hal lain, bisa membuat
kendali atas kendaraan berkurang. Saat fokus pengendara teralih dari
jalanan dan kemudi itulah, banyak hal tak terduga yang bisa terjadi.
Sebuah penelitian yang dilakukan National Highway Traffic Society
Administration Amerika tahun 2013 menunjukkan, sebesar 11 persen
penyebab kecelakaan fatal disebabkan oleh distraksi pengemudi.
Operasikan Ponsel
Bersumber dari survei itu pula, ditemukan bahwa sebanyak
Bersumber dari survei itu pula, ditemukan bahwa sebanyak
"21 persen kecelakaan disebabkan oleh penggunaan ponsel "
saat berkendara, baik berupa mengetik SMS, melakukan panggilan, dan menerima panggilan.
Pasalnya, mengoperasikan ponsel termasuk pada contoh kasus yang
melibatkan tiga aspek gangguan. Mulai dari pandangan mata yang pasti
beralih dari jalanan menuju layar ponsel, pikiran yang juga teralih pada
pesan yang tertulis pada ponsel, serta tangan yang pasti lepas dari
kemudi saat mengoperasikan ponsel.
Hilang Koordinasi
Sebuah penelitian performa yang dilakukan Harvard Center for Risk Analysis menyebutkan, para pengemudi yang mengoperasikan telepon genggam melakukan berbagai manuver, di antaranya saat mencari ponsel di dalam tas, menggenggam dan mencari fitur yang diinginkan (menelepon atau mengirim SMS), menggenggam ponsel dan menaruhnya ke arah telinga selama menelepon sambil menyetir, hingga saat ia menyimpannya kembali.
Sebuah penelitian performa yang dilakukan Harvard Center for Risk Analysis menyebutkan, para pengemudi yang mengoperasikan telepon genggam melakukan berbagai manuver, di antaranya saat mencari ponsel di dalam tas, menggenggam dan mencari fitur yang diinginkan (menelepon atau mengirim SMS), menggenggam ponsel dan menaruhnya ke arah telinga selama menelepon sambil menyetir, hingga saat ia menyimpannya kembali.
Bahkan saat pengendara dicoba memakai perangkat hands free,
obrolan pun akan mengalihkan fokus pengendara dari jalan raya hingga menurunkan kemampuan koordinasi.
Di samping itu, penyebab berkurangnya koordinasi pun bisa terjadi
saat pengemudi mengaplikasikan riasan wajah. Apalagi jika saat memulas
lipstik atau mengaplikasikan maskara, Anda harus mengalihkan pandangan
pada cermin, bukan?
(referensi sumber: http://www.tabloidnova.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar